Mungkin sudah menjadi makanan sehari-hari kita mendengar berita yang miris menimpa generasi penerus bangsa,terutama anak di bawah umur dan remaja . Yang umumnya menjadi korban pelecehan seksual ,penculikan ,perkosaan dan kekerasan bahkan sampai kehilangan nyawa mereka. Bahkan pelaku sendiri masih di bawah umur. Untuk kasus pelaku pemerkosaan di bawah umur ,ketika pelaku di tanya "katanya habis menonton sebuah adegan video dari ponsel, dan banyak kasus lain misalkan di sosial media ,gara -gara sebuah pertemanan dan diminta untuk bertemu yang berakhir pada pemerkosaan.
Begitu derasnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sehingga sulit untuk di bendung.Lantas apa yang harus kita perbuat?.Tidak banyak yang bisa kita perbuat ,semuanya berjalan begitu cepat.
Di indonesia sendiri media sosial terutama Facebook mungkin menjadi urutan yang pertama pemakaianya.Tentunya pengguna didominasi oleh anak-anak dan remaja.Tak ada pengaruhnya ketika media sosial menerapkan aturan pendaptaran di atas 16 tahun ,toh semuanya bisa di manipulasi . Mungkin ini bisa menjadi masukan untuk pengelola media sosial,untuk membuat aturan yang bisa di kontrol secara ril.
Teknologi begitu penting bagi peradaban manusia ,karena dengan teknologi pula manusia bisa menyerap informasi dan membuat manusia lebih mudah untuk beraktivitas.Tetapi masalahnya ketika teknologi di salah gunakan akan berakibat patal bagi kelangsungan hidup manusia. Mungkin itulah resiko dari kemajuan teknologi yang berimbas pada pengguna terutama remaja dan anak-anak. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk meminimalisir kejahatan melalui internet.
Bagi para orang tua,guru dan lingkungan sekitar sangat berpengaruh terhadap perkembangan buah hati mereka.Sehingga ,mungkin akan serba salah. Ketika kita membuat sebuah peraturan yang secara tidak langsung mengekang kebebasan anak. Dan anak itu sendiri akan berontak dengan peraturan tersebut, sehingga muncul masala-masalah baru. Untuk sedikit mengurangi kehawatiran tersebut kita harus berpikir keras ,membimbing dan mengawal anak kita ,waluapun tidak mungkin untuk sepanjang waktu. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi supaya dengan teknologi tepat guna bisa menghasilkan yang positif. Arahkan mereka pelan-pelan,mungkin anggap mereka sebagai seorang sahabat, sehingga anak nyaman untuk menerima masukan dari para orang tua. Sehingga anak akan lebih paham apa yang kita sampaikan. Dan yang paling utama adalah pondasi iman seorang anak berawal dari rumah. Sehingga ketika keluar rumah anak akan mempilter informasi yang mereka terima. Itulah sebetulnya filter yang alami yang dapat menangkal segala kejahatan melalui teknologi internet, yaitu keimanan. Sehingga orang tidak lagi khawatir ketika anak keluar rumah. Itu mungkin kalau tidak ada pengaruh dari luar , tapi paling tidak anak kita sudah tanamkan pondasi iman.
Zaman sekarang zaman modern, sehingga apabila tidak mengikuti perkembangan zaman bukan orang modern. Coba saja tengok dalam kehidupan sehari-hari dari mulai pemulung ,tukang bakso, tukang sayur,tukang ojeg.Semuanya memakai smartphone ketika mereka beraktivitas. Dan Smartphone nya yang cukup lumayan harganya. Ketika anak kita minta di beliin smartphone ,terus kita tak meberinya ,maka akan keluar ocehan dari mulut anak "masa kalah sama tukang sayur" begitu celotehnya.
Sah-sah saja orang tua merikan smartphone anak kesayanganya .Tapi yang penting tidak ada pembiaran kepada anak ketika anak menggunakan smartphone berjam-jam tanpa batas waktu,di sini perlu kontrol orang tua.Sehingga anak akan terbiasa dengan kontrol yang orang tua berikan.Sehingga anak tidak menjadi ketergantungan.
Jadi inti pada permasalahan di atas,tidak mencari kambing hitam siapa yang bersalah.Apakah teknologi?tidak juga, karena dengan teknologi kita menjadi manusia yang beradab dan hidup menjadi lebih mudah, apa jadinya kalau tidak ada teknologi canggih untuk masa depan. Atau yang anak-anak dan remaja bersalah ?tidak juga , anak -anak dan remaja adalah pengguna dari teknologi tersebut, teknologi tanpa pengguna akan sia-sia.
No comments
Post a Comment